Berbicara sungai di Inggris takkan lepas berbicara Sungai Thames. Sebuah saksi sejarah sekaligus tantangan bagi London untuk tidak terendam banjir setiap tahun yang dulu menghantui kota ini. London dibelah oleh Sungai Thames jadi sungai ini merupakan salah satu jiwa London. Thames menghidupkan London dan sekitarnya.
Thames yang membelah London ini ternyata memiliki sejarah panjang. Sungai ini telah memberikan kehidupan kepada alam sekitarnya selama ribuan tahun. Konon manusia telah hidup di pinggir sungai ini sejak jaman Neolitik.
Dan melalui Tower Bridge seperti diceritakan sebelumnya kesibukan perdagangan sisa masa lalu masih terlacak. Thames telah menjadi jalur bisnis penting sampai masuk ke laut di arah timur.
JATUH BANGUN PEMBANGUNAN FISIK KOTA LONDON
Kota London adalah kota termegah pertama di dunia. Kota terbesar, terkaya dan memiliki populasi penduduk terbesar di seluruh dunia. Perkembangan Kota London terus bergerak maju seiring dengan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat setiap tahunnya.
Potensi yang dimiliki oleh Kota London adalah Sungai Thames yang memiliki panjang 402 km dengan kedalaman 35 meter. Sejarah Kota London bermula pada saat Bangsa Romawi menduduki daratan inggris dan membangun basis militer bernama Londonium untuk menaklukkan Sungai Thames. Bangsa Romawi melihat potensi daerah Sungai Thames yang bisa dikembangkan menjadi sebuah kota besar. Lokasi Sungai Thames yang strategis di Kota London menjadikan Kota London sebagai pintu gerbang aktivitas perdagangan eropa.
Dengan mempertimbangkan adanya potensi Sungai Thames maka dibuatlah sebuah jembatan penghubung yang membentang diatas Sungai Thames tersebut. Pembangunan jembatan tersebut menjadikan London sebagai kota pelabuhan, pusat perdagangan dan kekuasan publik yang berkembang cepat. London Pembangunan Kota London diarahkan menjadi kota pertahanan dengan membangun sebuah great wall yang dibentuk dari batu. tembok besar ini memiliki tinggi 6 meter dan tebal 3 meter. great wall menjadi salah satu pembatas Kota London. Camp tentara menjadi salah satu kota penting. 5 abad kemudian Bangsa Romawi meninggalkan London dan menjadikan London sebagai kota mati.
Kebangkitan kota London dimulai kembali dengan pembangunan 30 jembatan di Sungai Thames. beberapa jembaran dirubuhkan agar mempermudah dan memperlancar jalur transportasi laut. London berkembang dengan pelabuhannya. ketika mencapai puncak kejayaan, London kembali hancur akibat adanya kebakaran yang menghanguskan sepertiga luasan Kota London. Pembangunan ulang Kota London digagas oleh Christopher Wren. Konsep Wren adalah membangun London dengan dengan cara yang lebih leluasa dan modern. Namun, gagasan tersebut tidak direalisasikan karena masyarakat Kota London lebih menyukai konsep tradisional lama mereka. Wren hanya memperbaiki gereja St. Paul yang sampai saat ini masih berdiri. London kembali bangkit menjadi kota dengan potensinya dibidang perkapalan, perdagangan dan industri.
London kembali terpuruk kala wabah kolera menyebar seantero kota. Pada saat itu, kondisi sistem sanitasi Kota London sedang mengalami masalah yang mengharuskan sisa-sisa kotoran manusia mengalir melalui saluran pembuangan air. Karena saluran pembuangan air di London bermuara di Sungai Thames, maka kondisi Sungai Thames dipenuhi dengan kotoran manusia. Pencemaran besar terjadi di sekitar jembatan, ini terlihat dari kotoran manusia yang menggulung tebal serta bau busuk yang menyertainya. Kondisi sistem sanitasi yang buruk seperti ini menyebabkan berbagai macam penyakit datang seperti disentri, tipus, dan kolera yang dapat menyebabkan kematian. Pemerintah menunjuk Joseph Bazalgette untuk menyelesaikan masalah yang ada. Bazalgette merencanakan sistem saluran air baru yang dibangun diatas lereng lembah. Saluran baru tersebut akan mengalirkan kotoran manusia ke muara Sungai Thames untuk disalurkan lagi ke laut.
Setelah kebangkitan kota dari masalah sanitasi, London membangun sarana dan prasarana transportasi berupa subway. Subway pertama ini merupakan salah satu alat transportasi massal di London. subway tersebut berupa jalur pemotong yang melintasi bawah tanah Sungai Thames tepat di sisi Tower of London dengan panjang 410 meter.
Sungai Thames selain menjadi potensi bagi Kota London, sungai ini juga mengancam kelangsungan kota. Januari 1928 Thames meluap dan menyebabkan banjir di Kota London. hal ini membuat insinyur-insinyur handal di London bekerja keras untuk memberikan solusi bagi Kota London. Masalah banjir dapat diatasi dengan pembangunan pintu air di hilir sungai Thames. ketika air pasang dari laut memasuki sungai, maka pintu air akan otomatis menutup dan menghalangi datangnya banjir di wilayah sempadan sungai.
Pembangunan di Kota London terutama di bidang infrastruktur baik itu prasarana sanitasi maupun transportasi merupakan salah satu upaya pembangunan kota yang kompak karena ada integrasi antara pembangunan kota dan pengelolaan transportasinya. perencanaan kota kompak dengan berbasis sains dan teknik dapat menjadikan suatu pembangunan kota yang sustainable dan terpadu.
Sumber :
http://indahfaruk.com/2011/08/jatuh-bangun-perkembangan-kota-london/
London
Dengan memahami sejarahnya, akan mudah bagi kita mengetahui lebih jauh tentang London. London tidak dibangun berdasarkan suatu rencana, namun berkembang dari kota-kota kecil yang terpisah. Bersamaan dengan dibangunnya perumahan diantaranya, kota-kota tadi ikut menyebar dan kemudian mereka bersama membentuk kota yang lebih besar.
Pada tahun 43 SM, bangsa Romawi tiba di Britain, mereka membentuk kota bernama Londonium di tepi daratan dekat Sungai Thames. Mereka membangun tembok di sekeliling kota dan sebuah jembatan pertama yang membentang diatas Sungai Thames. Pedagang dan pengrajin berdatangan dan tinggal di Londonium hingga sekitar abad ke-3 Masehi, penduduk kota itu mencapai 15.000 orang. Setelah bangsa Romawi meninggalkan Britain pada abad ke-5, London menjadi tak berpenghuni namun tidak bertahan lama karena pada abad ke-9 Raja Alfred Agung membangun kota kembali, memperbaiki tembok peninggalan Romawi dan memasang beberapa pertahanan baru.
Saat William Sang Penakluk menginvasi Inggris tahun 1066, London menjadi tempat hunian tetap bagi orang-orang yang mengelola sendiri urusan dan keperluan mereka. Para Londoners bersedia mengangkat William menjadi raja dan pemimpin oleh karena William menjanjikan kesempatan untuk terus menikmati hak kebebasan dan hak istimewa yang lain pada mereka. William membangun kastil/istana sebagai penjaga Jembatan London. Bangunan pertahanan ini, The White Tower /Menara Putih, merupakan asal mula dari The Tower of London/Menara London. Di kemudian hari, disekelilingnya dibangun tembok luar dan menara lain, tidak ada yang dapat menembusnya.
Menara merupakan tempat kediaman Raja yang akhirnya menjadi sebuah penjara. Menara penjara ini mengingatkan kembali pada sejumlah kenangan pahit, karena banyak pejabat dan bangsawan yang menentang maupun yang berkaitan dengan pembelotan terhadap Raja dan Ratu dibebaskan dan dibunuh disana. Pengunjung masih dapat melihat tempat dimana ibu Ratu Elizabeth I, Anne Bolleyn, dipenggal tepatnya di menara hijau (The Green Tower). Sekarang menara itu menjadi museum tempat mahkota permata disimpan. Sejumlah burung gagak besar bertengger di dinding dan penjaga penjara berkostumkan petani, dikenal dengan nama Beefeaters, menemani pengunjung untuk berkeliling.
Kota Tua London berada disepanjang sungai Thames mulai dari menara dibalik Katedral St Paul. Pada abad ke-11 katedral pertama berdiri ditempat bekas gereja tua yang terbakar. Hingga saat ini katedral tersebut masih berada disana. Menjelang abad pertengahan London menjadi kota terkaya di Inggris, disamping itu juga sebagai pelabuhan penting dan pusat perkapalan dan kerajinan. Oleh karena hidup diluar tembok kota telah jauh dari bahaya, pinggiran kota mulai berkembang. Pedagang dan pejabat mulai membangun rumah disepanjang tepi sungai yang juga dekat dengan daratan tepi sungai Thames dan mengarah pada arah Barat menuju Westminster.
Mereka juga membangun apartemen di Fleet Street dimana terdapat sungai kecil yang bermuara ke sungai Thames. Fleet Street saat ini menjadi pusat publikasi koran di Inggris. Karena perdagangan meningkat, kota berdinding ini menjadi padat. Pengrajin bertempat tinggal diseberang toko mereka dan menjual dagangannya sepanjang jalan sempit dan berliku-liku. Toko-toko yang menjual barang sejenis dijadikan satu. Nama jalan pun mencerminkan barang yang dijual antara lain : Milk Street, Goldsmith’ s Row, Bread Street, Pudding Lane dan sebagainya.
Suatu kebakaran yang terjadi di toko Pudding Lane memicu kebakaran besar di London pada tahun 1666. Api melahap bangunan-bangunan beratap kayu selama 5 hari. Raja mengirim pasukan untuk membantu memadamkan api, tapi api terlanjur membumi hanguskan sebagian besar Kota Lama diantaranya Menara dan Katedral St. Paul. Kebakaran itu menjadi bencana ke-2 yang melanda London. Kota Lama London sebelumnya sangat kotor dan sangat padat, sekitar 500.000 orang tinggal di kota dan pinggirannya. Orang-orang miskin tinggal di sepanjang sungai Thames sebelah timur menara dibelakang dermaga. Di bagian utara dan barat tembok, banyak perkampungan kumuh yang memadati lahan dan tersebar disela-sela apartemen. Terjadi wabah pada salah satu perkampungan kumuh itu, St. Giles. Selama tahun 1665 wabah tersebut menimbulkan korban jiwa hampir 100.000 orang atau 1 dari 5 penduduk London.
Kedua tragedi itu mengubah kota London. Kota itu kemudian dibangun kembali dengan hukum baru yang ditujukan untuk pemeriksaan dini pada perkampungan kumuh dan mencegah serta menyingkirkan segala hal yang dapat memicu terjadinya api. Mulai saat itu, rumah-rumah harus dibangun dengan batu bata atau batu sebagai pengganti kayu. Jalan-jalan diperlebar, namun pemerintah kota tidak berani mengambil sikap atas saran dari arsitek terkenal Inggris, Sir Christopher Wren. Dia menawarkan rencana utama membangun kembali kota dengan cara yang lebih leluasa dan modern, namun rencana itu ditolak. Dibalik itu, Wren tetap mendapat kesempatan untuk mengubah wajah kota London. Dia membangun kurang lebih 50 gereja, sama halnya dengan rumah sakit dan bangunan yang lain. Yang terpenting, dialah yang mendesain Katedral St. Paul yang masih berdiri hingga saat ini.
Diantara bangunan utama lain di kota terdapat Royal Exchange, yang lebih unggul dari Large Golden Grashopper, dan bank terkenal dunia Bank of England, selesai dibangun 1734. Lokasinya ada di Threadneedle Street yang sering dikenal dengan The Old Lady of Threadneedle Street. Setiap pagi hari banyak pria, rapi mengenakan jas kantor dan topi bulat hitam sambil membawa payung yang terlipat, pergi bekerja ke kantor di kota. Mereka kembali ke rumah pada malam hari, dan jantung perbisnisan di Inggris seketika berubah menjadi sunyi senyap.
Banyak kota yang lolos dari pemboman Perang Dunia II yang dimulai pada saat kebakaran hebat tahun 1666. Setelah kebakaran itu, banyak kota pinggiran dibangun di sekitar kota London, dan terus berkembang ke barat sepanjang tepi sungai yang kemudian bergabung dengan kota kecil lain, Westminster.
Sumber :
http://kolomkita.detik.com/baca/artikel/33/268/london_masa_lalu_masa_kini_dan_masa_depan_