DASAR-DASAR TEORI LOKASI INDUSTRI
Teori
lokasi merupakan sebuah ilmu yang menyelidiki tata ruang kegiatan ekonomi
secara geografis. Pada prinsipnya beberapa teori lokasi tersebut untuk
memberikan masukan bagi penentuan lokasi ptimum yaitu lokasi yang terbaik dan
menguntungkan secara ekonomi. Beberapa teori lokasi :
a. Teori
Alfred Weber
Teori
ini untuk memnentukan suatu lokasi industri dengan mempertimbangkan resiko
biaya atau ongkos yang paling minimum dengan asumsi :
·
Wilayah
yang akan dijadikan lokasi industri memiliki topografi, iklim, dan penduduknya
relatif homogen
·
Sumber
daya/bahan mentah yang dibutuhkan cukup memadai
·
Upah
tenaga kerja didasarkan pada ketentuan tertentu seperti UMR
·
Hanya
ada satu jenis alat transportasi
·
Biaya
angkutan ditentukan berdasarkan beban dan jarak angkut
·
Terdapat
persaingan antar kegiatan industri
·
Manusia
yang ada di daerah tersebut masih berfikir rasional
Persyaratan tersebut jika dipenuhi maka teori lokasi industri dari Weber dapat digunakan. Weber menggunakan 3 faktor variable penentu dalam analisis teorinya : titik material, titik konsumsi, dan titik tenaga kerja. Ketiga titik ini diukur dengan ekuivalensi ongkos transport.
Gambar : segitiga weber
Sumber
: Ilmu Pengetahuan Populer, 2000
Ket : Gambar :
M = pasar , a = biaya angkut hanya didasarkan pada
jarak
P = lokasi
biaya rendah, b = biaya angkut bahan
baku lebih mahal daripada hasil industri
R1,R2
= bahan baku, c = biaya angkut bahan baku lebih murah
daripada hasil industri
b. Teori
Losch
Teori
ini didasarkan pada permintaan (demand) sehingga diasumsikan bahwa lokasi optimal
dari suatu pabrik/industri yaitu apabila dapat menguasai wilayah pemasaran yang
luas sehingga dapat dihasilkan pendapatan paling besar. Losch berasumsi bahwa
pada suatu tempat yang topografinya datar/homogen jika disuplai oleh pusat
(industri) volume penjualan barang karena harganya semakin tinggi akibatnya
dari naiknya ongkos transportasi.
Losch
berpendapat ada 2 prinsip sebagai batasan bagi pengambilan keputusan memilih suatu
lokasi industri:
·
Rasio
antara berat bahan baku dengan produk akhir, baik ongkos pengangkutan maupun
ongkos produksi dan tempat yang memberikan ongkos paling kecil merupakan lokasi
yang dipilih sebagai lokasi industry
·
Besar
kecilnya penjualan hasil perusahaan di suatu tempat tergantung pada jumlah
pembeli dan kemampuan ekonominya. Jumlah penduduk dan tingkat pendapatan setiap
daerah merupakan penentu untuk memilih lokasi industri.
Untuk
membangun teorinya, Losch berasumsi :
·
Permukaan
lahan yang datar dan homogen yang selalu disuplai leh pusat (industri) karena
membutuhkan adanya permintaan yang merata
·
Harga
penyerahan segala hasil meningkat karena pada industrialisasi harus menutup
ekstra dari transportasinya masing-masing
·
Harga
cenderung naik mengikuti jarak maka permintaan terhadap suatu produk khusus
akan hilang seluruhnya
·
Jika
hal di atas terjadi merata keseluruh di sekeliling pabrik maka wilayah pasaran
akan berbentuk lingkaran.
Mencapai
keseimbangan, ekonomi ruang Losch harus memenuhi beberapa syarat :
·
Setiap
lokasi industri harus menjamin keuntungan maksimum bagi penjual/pembeli
·
Terdapat
cukup banyak usaha pertanian dengan penyebaran cukup merata sehngga seluruh
permintaan yang ada dapat dilayani
·
Terdapat
free entry dan tidak ada petani yang memeproleh super-normal profit sehingga
tidak ada rangsangan bagi petani dari luar untuk masuk dan menjual barang yang
sama di daerah tersebut
·
Daerah
penawaran adalah sedemikian hingga memungkinkan petani yang ada untuk menncapai
besar optimum
Selain
2 teori tersebut ada juga teori tempat pusat ( Walter Christaller), teori susut
dan ongkos transport, teori biaya minimum dan ketergantungan lokasi (Melvin
Greenhut), dan teori Isard
Sumber:
http://www.sentra-edukasi.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar